Pernikahan Dan Rumah Tangga Muallif Sholawat Wahidiyah RA
Wahidiyahjateng.or.id Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Di Tulisan Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Tokoh. Artikel Yang Mengulas Tokoh Pernikahan Dan Rumah Tangga Muallif Sholawat Wahidiyah RA Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.
Table of Contents
Pernikahan Dan Rumah Tangga Muallif Sholawat Wahidiyah RA. -Selama hidupnya Muallif menikah dua kali. Kedua istrinya merupakanputri kyai, istri pertamanya, Nyai Shofiyah adalah putri Kyai Hamzah, Tawangsari Tulungagung. Sedangkan istri keduanya bernama Nyai Suwati, seorang janda berasal dari Panjen Malang.[1]
Pernikahan Muallif Sholawat Wahidiyah RA
Terkait pernikahan Muallif, disebutkan, bahwa beliau pernah dijodohkan dengan putri ulama besar di Kediri, namun karena suatu hal maka pernikahan tersebut tidak terlaksana. Baru ketika muallif Sholawat Wahidiyah berusia 27 tahun, beliau menikah dengan Ning Shofiyah baca Ummul Wahidiyah- putri pasangan K. Moh. Hamzah dan Nyai Umi Kulsum Tulungagung. Dan dalam pernikahan tersebut turut hadir beberapa ulama dan tokoh masyarakat yang tidak hanya berasal dari Kediri. Hal ini tentu wajar, karena KH. Mohammad Ma'roef sebagai orang tua muallif merupakan tokoh sentral yang memiliki jaringan keulamaan sangat luas.
Dari pernikahan dengan Nyai Shofiyah, muallif dikaruniai 14 orang keturunan, yaitu Ning Unsiyati (Almh), Ning Nurul Isma, Ning Khuriyah (Almh), Ning Tatik Farichah, Agus Abdul Latif, Agus Abdul Hamid, Ning Fauziah (Almh), Ning Djauharotul Maknunah, Ning Istiqomah, Agus Moh.Hasyim Asy'ari (Aim), Ning Tutik Indiyah, Agus Syafi' Wahidi Sunaryo, Ning Khuswatun Nihayah dan Ning Zaidatun Inayah. Sedangkan dari hasil pernikahannya dengan Nyai Suwati, muallif dikaruniai dua putra, yaitu Gus Irfan dan Gus Nafa'. Namun pada usia 11 tahun Gus Irfan meninggal dunia, demikian juga dengan Gus Nafa' yang meninggal dunia ketika berusia satu tahun. Nyai Suwati juga wafat sewaktu muallif masih hidup.[2]
[1] Wawancara dengan keluarga muallif yang dilakukan secara terpisah. Antara lain dengan Nyai Hj. Tatiek Farichah dan KH. Abdul Hamid di Kediri antara tanggal 8 s.d. 19 April 2011.
[2] Wawancara dengan KH. Abdul Hamid tanggal 9 April 2010 di Kediri.
Terima kasih telah membaca seluruh konten tentang pernikahan dan rumah tangga muallif sholawat wahidiyah ra dalam tokoh ini Saya berharap artikel ini menginspirasi Anda untuk belajar lebih banyak tetap produktif dalam berkarya dan perhatikan kesehatan holistik. Jika kamu mau semoga artikel lainnya juga bermanfaat. Sampai jumpa.
✦ Tanya AI