Satu Banding Sembilan – Tatkala setelah suami Rabi’ah Al-Adawiyah meninggal dunia, Hasan Basri beserta para sahabatnya datang akan melamarnya, Rabi’ah menerima dan menemuinya dari balik satir (bilik).
Satu Banding Sembilan – Rabi’ah Al-Adawiyah
Seperti apakah Satu Banding Sembilan – Rabi’ah Al-Adawiyah itu, mari kita ketahui bersama lengkapnya Satu Banding Sembilan – Rabi’ah Al-Adawiyah semoga bermanfaat, yaitu sebagai berikut :
Rabi’ah Al-Adawiyah Satu Banding Sembilan
Hasan berkata:
“Suamimu telah meninggal dunia, dan engkau harus bersuami lagi.
“Ya”, jawab Robi’ah, tetapi siapa diantara kalian yang lebih ‘Alim, aku akan menjadikannya suami untuk diriku.
Para sahabat Hasan berkata: “Hasan Basri”!.
Kemudian Robi’ah berkata:
“Apabila engkau bisa menjawab empat pertanyaanku, aku jadi milikmu”.
“Bertanyalah.. .bila Allah menjodohkan, pasti aku bisa menjawab”, kata Hasan.
“Bagaimana pendapatmu, seandainya aku mati dan keluar dari dunia ini, apakah aku keluar nanti membawa iman atau tidak?” Awal pertanyaan yang disampaikan Robi’ah.
“Ini perkara ghoib, tiada yang tahu kecuali hanya Allah”, kata Hasan.
“Bagaimana pendapatmu, seandainya aku telah disemayamkan dalam kubur dan ditanya dua Malaikat Munkar Nakir, apakah aku bisa menjawab keduanya?”
Lanjut Robi’ah.
“Ini perkara ghoib, tiada yang tahu kecuali hanya Allah”, jawab Hasan.
“Apabila manusia telah dikumpulkan pada hari kiamat dan aku menerima buku catatan amal, apakah buku catatanku diberikan dengan tangan kanan atau kiri?”.
“Ini juga perkara ghoib”, sahut Hasan selanjutnya.
“Apabila manusia telah dipanggil berkumpul di dalam surga dan neraka, aku termasuk kelompok yang mana?”.
“Lagi-lagi dijawab oleh Hasan Basri: “Ini juga perkara ghoib”.
Kemudian Robi’ah berkata:
“Orang yang masih bingung empat perkara ini, bagaimana mungkin ia mau kawin!”. “Ya Hasan Basri, Berapa bagian Allah menciptakan akal?”
Lanjut Robi’ah.
“Sepuluh bagian, sembilan bagian untuk laki-laki, satu untuk perempuan”, sahut Hasan.
“Berapa bagian Allah menciptakan syahwat….?”
“Sepuluh bagian, sembilan untuk perempuan, satu untuk laki-laki”, jawab Hasan.
Lalu Robi’ah berkata dengan diplomatis:
“Ya Hasan Basri, aku mampu menjaga sembilan syahwatku dengan satu bagian akal, sedangkan kamu tidak mampu menjaga satu syahwat-mu dengan sembilan bagian akal….!”.
Kemudian menangislah Hasan Basri sambil keluar meninggalkan Robi’ah.
Tulisan tentang Satu Banding Sembilan yang telah ditulis beliau Misykaatul Anwar dalam Buletin Kembali edisi 8 Maret 2003, Semoga bermanfaat.