Wahidiyahjateng.or.id – Begitu banyak tantangan dan aktivitas yang dilakukan manusia sekarang ini, tentunya tidak lepas dari nilai ibadah kepada Allah Wa Rosulihii Sholallohu ‘Alaihi Wa Salam.
Dengan konsep bimbingan Muallif Sholawat Wahidiyah RA, KH Abdoel Madjid Ma’roef salah satunya Mujahadah Yaumiyah yang dilakukan setiap harinya dan didasari ajaran Wahidiyah.
Mujahadah Yaumiyah Wahidiyah (Harian)
Mujahadah Yaumiyah adalah mujahadah yang dilaksanakan setiap hari oleh Pengamal Wahidiyah paling sedikit satu kali dalam sehari semalam dengan urutan bacaan seperti dalam lembaran Sholawat Wahidiyah.
Adapun Aurod Mujahadahnya atau bilangan mujahadahnya menggunakan bilangan 7-17.
Boleh dilaksanakan sendiri-sendiri akan tetapi sangat dianjurkan berjama’ah sekeluarga, selingkungan atau sekampung.
Waktu pelaksanaan Mujahadah Harian
Adapun waktu pelaksanaannya tidak ditentukan pada salah satu waktu. Boleh siang, malam, sore atau pagi hari. Lebih utama bila memilih waktu yang sekiranya bisa melaksanakan secara rutin (istiqomah), misalnya sehabis sholat Maghrib.
Diharapkan Mujahadah Yaumiyah supaya lebih ditingkatkan lagi, syukur kalau bisa dilaksanakan tiap-tiap sehabis sholat fardlu, penjelasan Buku Tuntunan Mujahadah Wahidiyah dan acara Wahidiyah.
Sebagaimana dalam Surat BPPW Pusat No.: 475/SW-XXIV/BPPWP/10/1985 tanggal 17 Oktober 1985 tentang Juklak Instruksi Peningkatan Mujahadah, dijelaskan secara jelas.
Mujahadah Yaumiyah waktu Ramadhan
Untuk pelaksanaan Mujahadah Yaumiyah dalam bulan Suci Ramadhan sedapat mungkin dilaksanakan sedikitnya 2 (dua) kali dalam sehari semalam, khususnya setelah Maghrib dan setelah Subuh. Bila situasi dan kondisi tidak mengizinkan, waktunya sesempatnya.
Sebagaimana penjelasan dalam Surat PSW Pusat No.021/SW-XXIII/BPKWP/A/5/’86 tanggal 2 Mei 1986 perihal Menghadapi bulan suci Romadlon dan Idul Fitri 1406 H, berisi
Fatwa Amanat Mu’allif Sholawat Wahidiyah pada Penutupan Sementara Pengajian Al-Hikam Minggu Pagi tanggal 27 April 1986.
Ada beberapa Anjuran dari Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah Jombang yaitu sebagaimana berikut:
a) Para Pengamal Wahidiyah supaya melaksanakan mujahadah menjelang Shubuh, sendiri-sendiri atau berjama’ah. Sebelumnya didahului Sholat Witir (Seperti lazimnya dilakukan sehabis Sholat Tarowih Di Bulan Romadlon);
b) Para pengamal wahidiyah supaya membiasakan diri sholat berjama’ah dan melaksanakan Sholat Sunnah Qobliyah, Ba’diyah kecuali ba’da ‘Ashar dan Shubuh;
c) Sehabis mendengarkan adzan jangan langsung membaca puji-pujian/tasyafu’an tetapi hendaknya melaksanakan sholat Sunnah Qobliyah lebih dahulu;
d) Sholat Sunnah ba’da Maghrib supaya dilaksanakan setelah salam dari Sholat Maghrib kemudian baru membaca wirid dan mujahadah.
Dalam Al-Jaami’il al-Shogir. Bab ‘Ai, Nabi bersabda:
Artinya kurang lebih : “Bergegaslah (sholat sunnah) dua roka’at ba’dal maghrib, karena keduanya dinaikkan bersama dengan (sholat) maktubah”.HR. Ibnu Nashr dari HudzaifahHadits Hasan.
Semoga kita semua sebagai manusia bisa diberi kemudahan melaksanakan bimbingan Muallif Sholawat Wahidiyah RA khususnya Mujahadah Yaumiyah ini, walaupun dalam aktivitas yang padat dan merayap.***